Sunday 19 April 2020

Tetap Bersyukur

Dampak ekonomi karena pandemik virus Corona ini benar-benar dirasakan oleh semua orang, termasuk saya sendiri.
Sebagai seorang yang bergerak di bidang perdagangan, saya benar-benar merasakan bagaimana sulitnya, pendapatan yang seret sedangkan tetap harus ada pengeluaran. Inilah saatnya untuk benar-benar mengasah otak menyiasati hal ini.

Saya akui bahwa awalnya ada sedikit rasa mengeluh, namun saya mencoba untuk mengikis rasa itu supaya tidak membesar. Apa ya mau terus-terusan mengeluh?

Ketika saya melihat kehidupan di luar sana, muncul rasa malu saya mengapa saya harus mengeluh? Bagaimanapun juga saya harus tetap bersyukur, karena di luar sana masih banyak orang yang keadaannya jauh lebih susah dibandingkan saya.

Okelah penjualan saya sangat seret, untuk bisa mendapatkan uang 50 ribu untuk sekarang ini bisa dibilanh agak susah. Namun di luar sana, banyak orang yang untuk mendapatkan nasi sepiring pun kesusahan. Astaghfirullah.

Alhamdulillah saya masih diberi kekuatan dari Allah berupa tenaga dan waktu sehingga saya bisa membantu para relawan mendistribusikan bantuan-bantuan dari para donatur. Setidaknya saya masih diberi kemampuan untuk membantu sesama manusia dan para tenaga medis di Rumah Sakit.

Alhamdulillah juga ada beberapa teman yang saya hutangi uangnya memberikan keringanan waktu dalam pengembaliannya. Padahal saya tahu bahwa sebenarnya mereka juga sedang dalam kondisi yang tidak jauh berbeda dengan saya secara finansial, namun karena sisi kemanusiaanlah yang membuat mereka berbuat seperti ini. Terima kasih kawan.
Urusan hutang tersebut sejujurnya membuat saya agak khawatir karena di dalam Islam dikatakan bahwa hutang itu akan dibawa mati. 
"Barang siapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari Kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR. Ibnu Majah no 2414).
Jujur saja tidak ikhlas saya kalau harus dibayar dengan kebaikan kelak karena amal kebaikan saya jelas-jelas masih kurang.
Hal tersebutlah yang membuat saya bertindak serupa, saya juga tidak akan menagih kepada orang-orang yang telah meminjam uang saya. Saya juga paham kondisi mereka dan juga ada sedikit ada rasa sungkan untuk menagih di saat seperti ini.

Okelah, untuk saat ini kondisi finansial saya porak-poranda, tapi saya harus tetap bersyukur atas segala nikmat Allah yang telah saya terima, termasuk nikmat sehat ini. Dan ini yang akan saya jaga supaya kelak saya bisa memperbaiki segala kerusakan dalam finansial saya ini.
Alhamdulillah.

Jangan lupa untuk selalu bersyukur kawan-kawan semua, apapun keadaan kita.

No comments:

Post a Comment

Looped Slider

Total Pageviews

Find Us On Facebook

Random Posts

Social Share

Flickr

Sponsor

Recent comments

About This Blog

Footer

Contact With Us

Name

Email *

Message *

Recent Comments

Popular Posts