Saturday 14 January 2017

Sayonara My Friend

sayonara my friend


Tuhanlah yang mempertemukan,
dan Tuhanlah yang memisahkan.

Ikhlas tidak ikhlas, rela tidak rela, yang pergi tetap akan pergi, begitu juga denganmu kawan. Setelah sekian lama kita bersama, aku harus merelakan kepergianmu dan itu terasa sangat berat bagiku.
Sekian lamanya engkau menemaniku, suka dan duka kita jalani bersama, tetapi pada akhirnya kita harus berpisah.

Aku tidak akan melupakan saat-saat bersamamu.
Saat pertama kali berjumpa denganmu di Simpang Lima, Semarang. Sebuah perjalanan panjang dari Yogyakarta menuju semarang menggunakan sepeda motor dengan kondisi hujan dan aku sama sekali belum tidur di malam sebelumnya. Saat aku harus menunggumu berjam-jam hingga petang. Tak akan pernah kulupakan kenangan itu.
menanti kedatanganmu


Aku juga masih ingat saat kita berdua bermandikan abu vulkanik Gunung Merapi dan saat kita berjuang menyelamatkan diri dari semburan awan panas.
Aku juga tidak akan begitu saja melupakan saat beberapa orang tersenyum di depanmu, bahkan beberapa artis pun ikut tersenyum di hadapanmu. Sungguh luar biasa.
Banyak kenangan bersamamu, kawan. Dan itu tak akan bisa kulupakan begitu saja. Banyak tempat yang sudah kita singgahi bersama, bahkan sampai ke ujung timur Indonesia, yaitu Papua.
Masih ingatkah dirimu saat kita diremehkan di suatu lomba tapi malah akhirnya kita pulang membawa piagam dan uang sebagai tanda kalau kita menang? I'll always remeber that!

Usiamu memang sudah tidak muda lagi kawan, dengan segala keterbatasanmu, tapi engkau tetap berusaha sekuat tenagamu untuk memperoleh hasil yang bagus. Walaupun engkau pernah sakit, bahkan koma hingga 3 bulan, tapi kau tetap berusaha untuk bangkit lagi.

Maafkan aku kawan yang sudah melanggar janjiku. Janji untuk tidak melepasmu walau apapun itu kondisimu. Maaf...
Maafkan aku kawan yang harus mengorbankanmu hanya karena sebuah kesalahanku, sebuah ketidaktelitianku, dan sebuah keteledoranku.
Maafkan aku kawan, aku harus bertanggungjawab atas kesalahan yang sudah aku buat, itu demi sebuah kepercayaan dan demi sebuah hubungan persahabatan.
Maafkan aku kawan, ternyata pengorbananmu masih belum cukup untuk menebus kesalahanku itu.
Maafkan aku kawan.

Kawan, begitulah manusia, memang susah untuk dipahami. Demi pertemanan dan persahabatan sampai harus mengorbanan teman yang lain.

Terima kasih kawan karena engkau telah setia menemaniku, telah setia mengajariku dan telah memberiku hidup serta membuat hidupku jadi berarti.
Semoga engkau menemukan sosok yang tepat, sosok yang jauh lebih baik daripada aku.
Jangan khawatir kawan, andai kita memang berjodoh, Tuhan pasti akan mempertemukan kita kembali.

Yes it's time to say auf Wiedersehn
Sayonara and ciao my friend






1 comment:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete

Looped Slider

Total Pageviews

Find Us On Facebook

Random Posts

Social Share

Flickr

Sponsor

Recent comments

About This Blog

Footer

Contact With Us

Name

Email *

Message *

Recent Comments

Popular Posts