Tuesday 8 August 2017

Just for My Family

Tidaklah seorang Muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanaan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapus sebagian dari kesalahan-kesalahannya.
(HR. Bukhari)

Hadist di atas saya gunakan sebagai penyemangat untuk diri sendiri di saat bertubi-tubi "cobaan" datang.
Dimulai dari datangnya penyakit yang membuat saya benar-benar harus bertekuk lutut menghadapinya.
Ditambah beberapa masalah internal keluarga yang harus saya hadapi.
Mungkin inilah cobaan-cobaan yang harus dihadapi seorang Muslim yang telah menetapkan hati untuk "Hijrah".

Hadist di atas juga sebagai penyemangat untuk saya supaya saya bersabar. Sabar dalam menghadapi semua ini.

Tidaklah perlu saya memaparkan secara detail masalah-masalah yang saya hadapi ini, saya hanya akan memaparkan kulitnya saja supaya Anda yang membaca tulisan ini bisa mengambil hikmah tentang apa yang saya hadapi.

Kenapa saya tulis Just for My Family? Karena saya akan melakukan semua ini untuk keluarga saya.

Ketika badan saya yang dalam kondisi belum 100% fit, saya memaksakan diri untuk bekerja. That's why? Saya punya alasan tersendiri kenapa saya melakukan itu.
Dan saya harus sabar menghadapi orang yang tidak tahu tapi sok tahu dalam bekerja. Orang yang tanpa melakukan klarifikasi terlebih dahulu, tanpa tabayun langsung berbicara kesana-kemari menyampaikan opininya.
Saya ikhlas seakan-akan menjadi pesuruh-nya karena saya tahu di sana dia melakukan itu kepada keluarga saya.
Saya sabar dituduh ini-itu dan saya tetap diam.
Biarkan saya yang menanggung itu semua, asalkan kakak saya disana tidak menderita.
Saya tahu tapi hanya pura-pura tidak tahu dengan apa yang Anda lakukan disana.

Saya bersabar dan ikhlas karena saya melakukan itu semua demi keluarga walaupun kadar rasa hormat saya kepadanya berkurang.
Semoga rasa sabar ini tidak ada batasnya.

Saya akan berusaha keras "mengangkat" keluarga walaupun tangan ini harus "patah".
Saya akan tetap melindungi mereka dengan cara saya sendiri.

Bahkan andai saya sakit, selama badan ini belum ambruk, saya akan tetap bergerak demi mereka.

Janji saya di hadapan pusara ayah dan kakak saya, akan saya wujudkan.

Silakan Anda berbuat sesuka hati terhadap saya, silakan Anda berbicara ke orang-orang tentang saya semau Anda.
Tenang, saya akan berusaha untuk tetap diam dan tersenyum.
Tapi, jangan pernah sekali pun Anda usik keluarga saya!
Don't touch my family!!
Karena saya akan melakukan segalanya untuk membantu mereka dan untuk melindungi mereka.

Saya percaya Allah tidak akan diam saja.

No comments:

Post a Comment

Looped Slider

Total Pageviews

Find Us On Facebook

Random Posts

Social Share

Flickr

Sponsor

Recent comments

About This Blog

Footer

Contact With Us

Name

Email *

Message *

Recent Comments

Popular Posts